Kabar

Keluarga besar YBM Antusias Mengikuti Penyuluhan Penanganan COVID-19

Pondok Pesantren Al-Umm, bekerja sama dengan Gugus Tugas (GT) Kota Malang, menyelenggarakan acara Penyuluhan Penanganan Covid-19 pada Sabtu, 10/10/2020 di Masjid Jami’ Al-Umm, Kompleks Pondok Pesantren Al-Umm Kota Malang. Acara yang bersifat dialog santai tersebut dihadiri oleh Pembina PP Al-Umm dan Pesantren Tinggi Al-Aimmah Malang Dr. KH. Agus Hasan Bashori, Lc, M.Ag., Pimpinan Pondok Pesantren Al-Umm KH. Muhammad Syu’aib AL-Faiz, Lc., M.Si. dan Ketua Gugus Tugas Kota Malang drh. Setiyono Alyoyok. Acara ini diikuti oleh seluruh elemen Yayasan Bina Al-Mujtama’ (YBM), khususnya pada PP Al-Umm dan Pesantren Tinggi/ Ma’had ‘Aliy Al-Aimmah (MAA) baik dari santriwan, santriwati, mahasantri serta dewan pengajar. Seluruh peserta tetap mematuhi protokol kesehatan yaitu dengan menggunakan masker dan menjaga jarak (social distancing).

Dr. KH. Agus Hasan Bashori, Lc, M.Ag. sebagai pembicara pertama, mengisi acara dengan memberikan sambutan sesaat setelah acara mulai. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan perihal keikutsertaan Yayasan Bina’ Al-Mujtama’ (YBM) khususnya Pesantren Al-Umm dalam upaya menanggulangi Covid-19 selama masa penyebarannya. Tema “Peran Pesantren Menuju Indonesia Sehat”, telah beliau usulkan dan menjadi slogan MULTAQO PULDAPII (Perkumpulan Lembaga Dakwah dan Pendidikan Islam Indonesia) XII di Malang sebelum munculnya wabah corona ini. Atas dasar ini, dengan izin Allah, Pondok Pesantren Al-Umm siap dan pro aktif untuk bisa melawan Covid-19.

Kiyai yang juga akrab disapa Ustadz Abu Hamzah ini juga menghimbau seluruh masyarakat, khususnya keluarga besar YBM yang tinggal di lingkungan yayasan dan pesantren agar senantiasa memperhatikan dua hal penting selama menghadapi masa pandemi, yaitu Iman dan Imun. Pertama, mengusahakan imun dengan segala variasi obat yang sudah diketahui. Kedua, mengusahakan iman dengan mengimani takdir Allah dan tawakkal kepada Allah. “In syaa Allah dengan Imun dan Iman kita akan tetap aman, bi idznillahi ta’ala” tutur beliau dan diamini oleh KH. Faiz selaku moderator.

Salah Tindakan

Pada sesi acara inti, drh. Setiyono Alyoyok selaku narasumber, membahas permasalahan-permasalahan yang timbul selama masa pandemi Covid-19 ini. Beliau menjelaskan adanya tindakan yang salah dalam upaya pencegahan penyebaran virus yang melanda Indonesia sejak Februari lalu, diantaranya adalah penyemprotan cairan disinfektan. Tindakan tersebut tidak seharusnya dilakukan mengingat cairan disinfektan yang dipakai biasanya merupakan racikan dari berbagai zat kimia berbahaya. Hal ini tentu tidak wajar karena cairan tersebut bersifat merusak, maka tidak sepatutnya jika disemprotkan pada tubuh manusia, demikian tegasnya.

Pria yang akrab disapa drh. Yoyok itu menerangkan bahwa tindakan terbaik yang perlu dilakukan untuk menghadapi Covid-19 adalah melakukan upaya pencegahan terhadap penyebarannya. Yaitu, dengan menjaga imunitas, asupan makan yang baik, dan istirahat yang cukup disamping tetap menaati protokol kesehatan. Beliau menerangkan, bahwa imunitas yang kuat dapat membentuk kekebalan tubuh yang karenanya virus akan kalah dan tidak dapat masuk kedalam tubuh manusia.

drh. Yoyok pun menambahkan pemaparannya dengan menguraikan beberapa informasi mengenai fenomena Covid-19 di Indonesia. Di antaranya, banyaknya dokter yang meninggal selama proses penanganan pasien covid-19. Beliau menuturkan bahwa meninggalnya para dokter disebabkan oleh kelelahan yang menyebabkan imunitas menurun sehingga memudahkan mereka terinfeksi Covid-19 ini. Hal tersebut dikarenakan kurangnya jumlah dokter, tidak sebanding dengan jumlah pasien yang dari waktu ke waktu semakin bertambah.

Banyaknya Misinformasi

Dokter Yoyok juga menyinggung masalah informasi tidak benar yang banyak beredar di masyarakat. Beliau menekankan bahwa tidak semua berita yang beredar dapat dipercaya dan dijadikan sumber informasi karena tidak sedikit dari berita-berita tersebut yang tidak valid kebenarannya dan tidak diketahui sumbernya. Beliau memandang peristiwa ini sebagai salahsatu masalah yang timbul selama masa penyebaran Covid-19 ini karena berdampak meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, diakhir pemaparannya, drh. Yoyok mengingatkan seluruh masyarakat agar tidak panik dan cemas menghadapi Pandemi Covid-19 ini. Dalam himbauannya, dia mengarahkan seluruh masyarakat agar tetap aktif menjalani aktifitas sehari-hari dan tetap selalu menjaga imunitas tubuh baik dengan berolahraga, menjaga asupan makan dan istirahat yang cukup.

Acara berdurasi 52 menit ini berlangsung dengan baik dan diikuti dengan antusias oleh para hadirin. Mereka menyimak dengan saksama pemaparan materi yang disampaikan oleh narasumber. Meskipun tergolong singkat, acara ini tetap memberikan dampak positif bagi para hadirin khususnya kalangan santri, mahasantri, dan dewan pengajar yang mengikuti sejak awal acara.

Materi yang bersifat informatif dan edukatif, menjadi titik fokus selama acara berlangsung. Muhammad Dafa (20), seorang mahasantri MAA asal Banjarmasin mengaku senang dan mengapresiasi acara tersebut. Menurutnya, acara ini sangat bernilai positif terutama bagi seluruh santri maupun mahasantri karena dari materi yang disampaikan narasumber dapat menjadi bekal untuk membenahi diri selama masa pandemi Covid-19 ini sekaligus bekal ketika kembali ke kampung halaman masing-masing. “Kegiatan seperti ini harus terus diadakan dan dikembangkan di sekolah-sekolah, pondok-pondok Pesantren, dan di perkantoran agar setiap orang bisa mendapat pemahaman sehingga tidak mudah panik dan menerima informasi-informasi palsu (hoax) yang tidak jelas sumbernya”, demikian ungkapnya.

Reporter: Saiful Rasyid (Mahasantri MAA asal Halmahera yang sedang menjalani masa khidmah/pengabdian)
Dokumentasi : Tim Dokumentasi YBM

Tampilkan Lebih Banyak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button